Breaking News

Kronologi Iwan Bopeng Mengamuk Sampai Ucapkan 'Tentara Gue Potong

Warga antre untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta di TPS 17, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (15/2).
Selama beberapa waktu belakangan, nama Fredy Tahuney alias Iwan Bopeng cukup kerap mengisi pemberitaan sejumlah media massa di Ibu Kota. Nama pria itu menjadi terkenal lantaran ulahnya membuat keributan di beberapa TPS (tempat pemungutan suara) yang terdapat di kawasan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, pada hari pelaksanaan Pilkada DKI 2017, Rabu (15/2) pekan lalu.
Ketika itu, Iwan bersama sejumlah rekannya diketahui mendatangi tiga TPS yang berada di RW 10 Kelurahan Palmeriam. Di sana, mereka memaksa anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) setempat untuk memfasilitasi warga yang namanya tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU DKI, agar bisa ikut mencoblos di TPS-TPS itu.
Ketua RW 10 Palmeriam, B Mudianto (67 tahun), membenarkan adanya kegiatan intimidasi yang dilakukan oleh Iwan pada Rabu (15/2) lalu. Menurut kakek itu, pada hari kejadian, Iwan dan sejumlah pendukung pasangan pejawat Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) sengaja mendatangi tiga TPS yang terdapat di wilayah RW 10 satu per satu. Ketiga TPS itu adalah TPS 25, TPS 26, dan TPS 27 Palmeriam.
"Dari laporan yang saya terima dari warga, mereka (Iwan dan kawan-kawannya) itu ternyata melakukan sweeping pakai sepeda motor ke TPS-TPS di RW 10 ini," ujar Mudianto, saat ditemui Republika.co.id di kediamannya, Selasa (21/2).
Dia menuturkan, kericuhan mulai terjadi saat Iwan dan gerombolannya melakukan sweeping di TPS 27. Ketika itu Iwan sempat memarahi petugas KPPS di sana, menganggap mereka tidak mau memberikan kesempatan kepada salah satu warga untuk menggunakan hak pilihnya di TPS itu. Padahal, fakta yang terjadi justru tidak demikian.
"Warga yang dibela si Iwan itu sebenarnya tidak memenuhi persyaratan untuk memilih, karena dia tidak punya KK (kartu keluarga). Tapi, oleh petugas di TPS 27, yang bersangkutan tetap dipersilakan mencoblos kok," kata Mudianto.
Sampai di situ, kata dia, persoalan seharusnya sudah dianggap selesai. Sebab, yang menjadi pangkal permasalahan sebelumnya sudah ditangani dengan baik oleh petugas KPPS setempat.
Namun, tanpa disangka-sangka, Iwan dan rombongannya malah mendatangi TPS 27. Di sana, pria itu mengamuk sambil melontarkan kalimat 'tentara gue potong di sini, apalagi elu'. "Setelah nyolot dan beradu argumen dengan para petugas di TPS 27, orang itu (Iwan) lalu pergi begitu saja," ujar Mudianto.
Dia mengaku tidak begitu mengenal Iwan Bopeng sebelumnya. Yang dia tahu, pria itu dulu pernah tercatat sebagai warga RW 06 Palmeriam. "Tapi sekarang dia (Iwan) sudah pindah entah ke mana," kata Mudianto.
Salah seorang warga RW 06 Palmeriam, Ari Lesmana (30) mengatakan, Iwan Bopeng dahulu memang menetap di kawasan tempat tinggalnya. Selama bermukim di sana, pria pemilik nama asli Fredy Tahuney itu ternyata tidak begitu disukai oleh penduduk sekitar.
"Warga di sini pada enggak suka sama dia (Iwan), Bang. Dia kalau bergaul lebih banyak sama orang-orang di luar Palmeriam. Kalau sama warga di sini, hampir enggak ada temannya," kata Ari.
Menurut pemuda itu, beberapa waktu belakangan ini cukup banyak tentara yang datang ke RW 06 Palmeriam untuk sekadar mencari Iwan. Sekira tiga hari lalu, kata dia, pernah ada serombongan tentara yang menyambangi kawasan itu. Mereka datang dengan menggunakan dua unit mobil Toyota Avanza.
"Setelah kejadian itu, ada lagi beberapa tentara lain ke sini yang juga nanyain Iwan. Sebagian dari mereka ada yang mengenakan seragam loreng, ada juga yang mengenakan seragam sipil," katanya.


source: republika.co.id

No comments